ABU BAKAR


Nama asli Abu Bakar adalah Abdullah bin Abu Quhafah bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr. Abu Bakar lahir pada tahun 573 M, ibunya bernama Umul Khair. Orang tuanya mendidiknya dengan baik, sehingga Abu Bakar tumbuh menjadi seorang yang ramah, tidak sombong dan dermawan yang sangat gemar menolong orang lain. Di samping itu dia juga mempunyai sifat kepemimpinan yang menonjol yaitu mampu menengahi dan menyelesaikan pertikaian dan permusuhan dengan baik di antara masyarakatnya, sehingga kedua belah pihak merasa puas dan senang. Dengan sifat yang baik itu, membuat Abu Bakar mampu menjalankan tugas sebagai diyat. Pada waktu itu di masyarakat Mekah dipegang oleh semacam badan pemerintahan oligarki, yang terdiri atas sepuluh orang yang bergelar asy syarif. Mereka adalah wakil-wakil suku atau kabilah. Masing-masing wakil kabilah memegang suatu jabatan tertentu, dan dijabat secara turun temurun. Jabatan diyat yang membidangi masalah pengadilan dan kehakiman ini dipegang oleh Abdullah bin Abu Quhafah.
Di samping itu, Abdullah juga dikenal sebagai seorang pedagang yang sukses, sehingga dia menjadi seorang hartawan yang terkemuka. Dalam hal pergaulan, Abdullah dikenal sebagai orang yang sangat baik pergaulannya. Terlebih lagi pergaulannya dengan Muhammad bin Abdullah. Kedua orang ini dikenal sebagai orang-orang yang berakhlaq sangat baik. Di samping kedua orang itu masih terikat hubungan kekerabatan. Sehingga hubungan Muhammad dan Abdullah sudah terjalin sangat baik sejak kecil.
Ketika Muhammad saw menerima wahyu pertama kali, yang kemudian disusul dengan wahyu yang berisi perintah memberi peringatan kepada kaumnya. Maka beberapa orang mengimani wahyu itu di antaranya adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah. Setelah ketiga orang penghuni rumahnya masuk Islam, Rasulullah saw mengajak Abu Bakar masuk Islam. Dengan pikirannya yang jernih, pandangannya yang luas dan baiknya persahabatan di antara keduanya, Abdullahpun masuk Islam. Dia termasuk orang keempat yang masuk Islam.
Setelah masuk Islam, Abu Bakar dengan sembunyi-sembunyi juga turut mendakwahkan Islam. Dengan kedudukan dan pengaruhnya yang baik di kalangan masyarakat Mekkah, iapun mampu mengajak orang masuk Isla. Diantaranya adalah Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi waqash, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, arqam bin Abi arqam, Fathimah binti al Khathab dan suaminya, sa'id bin Zaid al 'adawi dan beberapa pendduduk Mekkah lainnya.
Peranan Abu Bakar di dalam dakwah Islam ini sangat besar. Ketika masih berlangsung dakwah sirriyah saja, Abu Bakar mampu mengajak lebih dari sepuluh orang untuk masuk Islam. Lebih-lebih ketika dakwah itu sudah dilakukan dengan terang-terangan, terutama didalam memerdekakan budak-bukad yang disiksa majikannya ketika mereka masuk Islam yang antara lain adalah Bilal bin Rabah dan Amir bin Fuhairah. Bahkan beberapa orang di antaranya dibeli dan dimerdekakan Abu Bakar dengan harga yang sangat mahal.
Hubungan rasulullah saw dan Abu Bakar semakin akrab ketika Islam telah disiarkan. Bahkan Abu Bakar adalah orang yang selalu menyertai Rasulullah dalam mendakwahkan agama ini. Ketika Rasulullah saw memerintahkan kaum muslimin berhijrah ke Habasyah, karena beratnya penyiksaan dan tekanan kaum kafir Quraisy kepada kaum Muslimin, Rasulullah saw juga menganjurkan Abu Bakar untuk turut berhijrah pula. Anjuran Rasulullah sawpun di tolak, karena dia ingin ikut melindungi dan menyertai Rasulullah dalam menghadapi penentangan kaum musyrikin.
Pada waktu terjadinya hijrah ke Madinah, kesetiaan Abu Bakar teruji kembali. Dalam upayanya menyelamatkan Rasulullah dari kejaran kaum musyrikin, Abu Bakar yang ikut menyertai Rasulullah saw berhijrah ke Madinah. Pada waktu keduanya bersembunyi di Goa Tsur, Abu Bakar merobek bajunya untuk alas tidur. Kepala Rasulullah saw ditidurkan dia tas pangkuannya di atas sobekan bajunya. Rasulullah tertidur dengan nyenyaknya karena saking letih dan penat, sedangkan Abu Baker tidak tidur karena khawatir akan datangnya musuh.
Pada tengah malam ketika Rasulullah saw sedang nyenyak tidur, Abu Bakar disengat kalajengking. Ia meresa sakit yang luar biasa. Namun dia menahannya sekuat tenaga karena dia tidak mau membangunkan Rasulullah saw yang sedang tidur, bahkan Abu Bakar berusaha tidak bergerak padahal sakitnya semakin menjadi-jadi. Tetapi akhirnya Abu Bakar tidak dapat menahan air matanya yang menetes. Air mata itu jatuh di wajah Rasulullah saw, dan beliaupun baru terbangun.
Pada tahun ke 9 hijrah, Rasulullah saw memberikan kepercayaan kepada Abu Bakar untuk memimpin rombongan kaum muslimin berhaji ke Mekkah. Pada saat Rasulullah saw menderita sakit menjdlang wafatnya, Rasulullah saw  memberi kepercayaan kepada Abu Bakar uuntuk mengimami shalat berjamaah.
Rasulullah saw wafat pada hari Senin Rabi'ul awwal tahun 11 hijrah dalam usia 63 tahun. Ketika itu Abu Bakar baru pulang dari luar kota. Setelah mendengar berita kematian Rasulullah saw, Abu Bakar bergegas ke rumah 'Aisyah, tempat disemayamkannya jenazah Rasulullah saw. Tutup muka Rasul dibuka, lalu diciumnya wajah beliau dan Abu Bakarpun menangis.
Sementara itu di rumah Bani Sa'adah, kaum Anshar mengadakan perundingan untuk memilih pemimpin (khalifah) pengganti Rasulullah saw. Merekapun sepakat mengangkat Sa'ad bin Ubadah sebagai khalifah.
Abu Bakar mengetahui hal itu, maka dia bersama Umar bin Al Khathab dan Abu Ubadah pergi ke rumah Bani Sa'adah. Maka terjadilah perdebatan sengit di antara mereka. Masing-masing pihak baik dari golongan Anshar maupun Muhajirin menginginkan kekhalifahan tersebut.
Pada saat itu Abu Bakar mencalonkan Umar bin Al Khathab dan Amir bin Jarrah sebagai khalifah. Sementara Umar bin Al Khathab justru mengusulkan agar Abu Bakar yang diangkat menjadi khalifah.. Sedangkan Zaid bin Tsabit al Anshari justru mengusulkan agar khalifah dipengang oleh  kaum Muhajirin. Lantas diapun mengusulkan Abu Bakar yang diangkat sebagai khalifah dan meminta kepada kaum Muhajirin dan Anshar membaiat kepadanya. Dan kaum musliminpun setuju dengan usulan itu, maka diangkatlah Abu Bakar sebagai khalifah pengganti Rasulullah saw.
Setelah itu Abu Bakar dengan didiringi kaum muslimin pergi ke masjid dan menyampaikan khutbahnya. "Saudara-saudaraku kaum muslimin! Aku telah kalian pilih sebagai kahlifah, padahal aku tidak lebih pintar dan mulia daripada kalian. Apabila nanti aku berbuat baik, maka bantulah aku. Namun apabila nanti aku berbuat salah, jangan segan-segan untuk menegurku dan betulkanlah! Berkata benar itu adalah amanah, berbohong itu adalah khianat. Jangan ada seorangpun dari kita yang berani meninggalkan jihad fisabilillah! Patuhilah kepada semua perintahku selamma aku mematuhi perintah allah dan Rasul-Nya. Apabila aku melanggar perintah Allah, janganlah kalian mematuhi perintahku. Suatu bangsa yang tidak suka mengorbankan jiwa dan harta bendanya akan mendapat kehinaan dan keruntuhan. Dan suatu bangsa yang banyak mengerjakan kejahatan seperti , aniaya, dusta , tipu dan zina akan mendapat kemiskinan dan kesengsaraan. Tetaplah tekun mendirikan shalat. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kita semua."
Maka resmilah Abu Bakar menjadi khalifah. Meskipun demikian dia masih tetap berdagang untuk menghidupi keluarganya dan berperilaku sebagaimana sebelum di angkat sebagai khalifah.
Menjelang Rasulullah saw meninggal terjadilah pembunuhan  terhadap Zaid yang dilakukan kaum kafir Ubna. Maka Rasulullah saw mengirim pasukan untuk menyerang kaum kafir itu yang dikomandani seorang pemuda yang bernama Usamah bin Zaid, yang pada waktu itu baru berusia 17 tahun.. Akan tetapi baru saja Usamah berangkat, tiba-tiba terdengar berita wafatnya Rasulullah saw. Maka kembalilah pasukan itu ke Madinah.
Setelah Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, dia meneruskan rencana Rasulullah saw memerangi kaum kafir Ubna tersebut. Maka Usamah bin Zaid bersama pasukannya berangkat dengan diantar oleh Abu Bakar sampai di perbatasan kota. Dan Abu Bakarpun berkhutbah: "Janganlah kalian berlaku curang, dan janganlah meninggalkan teman! Tentara Islam tidak boleh menganiaya dan membunuh anak-anak, orang tua dan wanita. Janganlah kalian merusak pohon-pohon yang sedang berbuah.” Empat puluh hari kemudian, Usamah dan pasukannya kembali ke Madinah dengan membawa kemenangan.
Setelah Rasulullah saw wafat, banyak kaum yang murtad, kembali kepada kepercayaan lama. Mereka terdiri atas dua golongan. Golongan pertama, menyatakan murtad dari Islam dengan terang-terangan. Golongan ini dipimpin oleh Musailimah bin Sumamah, yang dikenal dengan Musailimah Al Kadzdzab dan Thulaihah bin Khuwailid. Musailimah pernah bertugas sebagai sekretaris Rasulullah saw. Ia beranggapan bahwa Al Qur'an adalah ciptaan Rasulullah saw. Maka ia merasa sanggup berbuat seperti itu. Maka mengakulah dia sebagai nabi. Ia berhasil mengumpulkan pengikutnya kira-kira sebanyak 40.000 orang.
Thulaihah bin Khuwailid sebelum masuk Islam adalah pendeta yang thaat. Ia mempunyai pengaruh besar di kalangan Yahudi. Golongan murtad kedua dipimpin oleh Malik bin Nuwariah. Mereka tidak terang-terangan menyatakan keluar dari Islam. Tetapi mereka menolak membayar zakat, walaupun mereka bersyahadat dan menegakkan shalat.
Abu Bakar mengirim surat peringatan kepada kedua golongan tersebut dan seruan kembali kepada Islam. Peringatan dan seruan itu tidak mereka hiraukan dan setelah bermusyawarah dengan kaum muslimin, Abu Bakar memutuskan untuk memaksa kembali ke dalam Islam secara militer, dengan memeranginya. Akibat penyerangan tersebut banyak kaum murtadin yang melarikan diri, sebagian tertawan sebagian lagi kembali kepada Islam.
Kekuasaan Islam semakin meluas setelah Abu Bakar menjadi khalifah. Untuk menghadapi imperium besar dan kuat yang masih musyrik saat itu, yaitu imperium Persi, Abu Bakar mengirim dua pasukan yang kuat. Satu pasukan dipimpin Khalid bin Al Walid untuk menyerbu daerah Iblah, sedang pasukan yang lain dipimpin oleh Iyad bin Qanan untuk menyerbu daerah-daerah lainnya.
Pertempuran itu dimenangkan kaum muslimin, bahkan pasukan Khalid bin al Walid dapat menguasai ibu kota Iraq. Kota ini akhirnya dijadikan maskas tentara Islam untuk menaklukkan daerah-daerah lain.
Pada tahun 12 hijrah, Abu Bakar mengerahkan pasukan untuk menghadapi Romawi di Suriah, yang dipimpin oleh Khalid bin Sa'ad. Sampai di perbatasan Suriah, Khalid bin Sa'ad meminta bantuan pengiriman pasukan kepada Abu Bakar, karena pasukan Romawi jauh lebih besar daripada pasukannya..
Abu Bakar mengirimkan empat pasukan bantuan yang masing-masing dipimpin oleh Amr bin Ash yang berangkat melalui Palestina, Syahrubil bin Hasanah yang melalui daerah Ardam, Yazid bin Mu'awiyah yang melalui daerah Balka, dan Abu Ubaidah yang menyerang melalui daerah Himas.
Setelah keempat pasukan itu bertemu, mereka bermusyawarah kembali karena pasukan musuh yang berjumlah lebih dari 240.000 orang, masih jauh lebih besar dari pasukan muslimin. Merekapun meminta bantuan tambahan pasukan lagi kepada Abu Bakar. Maka Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Al Walid untuk memimpin pasukan tambahan. Khalid bin Al Walid dan pasukannya berangkat menuju Yarmuk.
Setelah Khalid tiba di Yarmuk, mereka menyusun rencana penyerangan, sedangkan jumlah tentara muslimin saat itu sekitar 40.000 orang. Pertempuran berjalan sangat dahsyat, walaupun jumlah pasukan tidak seimbang. Namun, dengan semangat jihad yang menyala-nyala demi lii'la'i kalimatillah, pasukan Romawi perlahan-lahan dapat dipukul mundur. Dan peperangan dimenangkan kaum muslimin. Walaupun jumlah tentara Islam yang syahid saat itu mencapai sekitar 30.000 orang.
Akibat peperangan yang sering dihadapi kaum muslimin, banyak di antara para penghafal Al Qur'an yang syahid. Umar bin Al Khathab mengusulkan kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan dan menyalin kembali tulisan ayat-ayat yang masih tercecer di tangan para sahabat. Maka Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit Al Anshari melaksanakan tugas tersebut. Dan setelah selesai salinan itu disimpan di rumah Hafshah binti Umar bin Al khathab.
Pada hari Senin, 21 Jumadil Akhir 13 H, Abu Bakar Ash shiddiq wafat. Kepemimpinannya yang singkat membawa berkah yang sangat besar bagi Islam dan Kaum muslimin.

{ 0 Comment... Skip ke Box Comments }

 

NETWORKEDBLOGS

MITRA LINK

WIDGEO

    blog-jasri.blogspot.com-Google pagerank,alexa rank,Competitor

TUKAR LINK

SAHABAT

al-Ilmu Naafi' © 2012 | Template By Jasriman Sukri