Penting Bagi Penghafal al-Qur'an

HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN ORANG YANG INGIN MENGHAFAL AL-QUR’AN 
1. Iklas 
“Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan baginya, dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan duani), tetapi tidak akan mendapat bagian di akhirat.” (QS. Asy-Syura:20) 

2. Beramal shalih dan meninggalkan maksiat 
Imam Ibu Qayyim Rahimahullah berkata tentang dampak negatif maksiat, diantaranya yaitu pelaku maksiat terhalang dari ilmu, karena sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya yang Allah letakkan dalam hati seorang hamba, sedangkan maksiat memadamkan cahaya tersebut. 

3. Serius dan sungguh-sungguh 
Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah berkata, “Wajib bagi para penuntut ilmu untuk memaksimalkan kesungguhan mereka dalam memperbanyak ilmunya, bersabar atas setiap penghalang yang tidak diharapkannya, mengiklaskan niat kepada Allah Ta’ala dalam proses mendapatkannya, baik teks maupun ketententuan hukumnya, dan selalu berharap hanya kepada Allah agar menolong kita untuk itu semua.” 

4. Banyak berdoa dan beristigfar 
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kebulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah:186) 

5. Bersuci (batin dan lahiriah) 
“Tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.” (QS. Al Waqi’ah:79) 
Utsman Bin Affan Radhiyallahu Anhu berkata, “ Seandainya hati kita suci, niscaya ia tidak akan pernah merasa kenyang dengan firman Allah.” 

6. Menghayati serta memahami maknanya 
“Kitab (al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS. Shaad:29) 


HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN PERKARA EKSTERNAL 
1. Memilih guru As-Sakhawi berkata, 
“Barangsiapa yang masuk kedalam ilmu sendirian, maka ia akan keluar sendirian”, maksudnya barangsiapa yang menuntut ilmu ataupun belajar al-Qur’an tanpa guru, maka ia akan keluar darinya tanpa ilmu, tanpa hafalan, dan tanpa kemantapan. 

2. Memilih mushaf 
Gunakan mushaf al-Qur’an Huffadzh, yakni al-Qur’an cetakan standard internasional, dimana setiap juz-nya rata-rata terdiri dari +/- 10 lembar (20 halaman; dimana setiap halaman maksimal terdiri dari 15 baris), usahakan istiqomah dengan satu mushaf, tapi bukanlah alasan untuk tidak menghafal ketika suatu ketika antum lupa membawa mushaf antum, tetaplah menghafal meski dengan mushaf yang berbeda, ini hanya untuk lebih memudahkan. 

3. Mimilih teman 
Pilihlah wahai saudara tercinta seorang teman yang pintar dan santun yang membantumu untuk menaati Tuhanmu. Engkau dan dia dapat saling berlomba-lomba dalam mengerjakan kebajikan, sehingga engkau mampu menyelesaikan hafalan al-Qur’anmu. 

4. Memilih tempat 
Tempat paling utama untuk menghafal adalah di masjid. Al-Kinani berkata, “Bukanlah suatu hal yang bagus, jika menghafal ditempat yang penuh dengan tetumbuhan, dekat sungai, di pinggir jalan raya atau di tempat-tempat yang penuh dengan kebisingan; karena semua itu dapat menghalangi konsentrasi hati dan menyebabkan pikiran bercabang-cabang. 

5. Memilih waktu 
Waktu yang utama untuk menghafal adalah di pertengahan malam. Pada waktu itu pikiran masih kosong, orang-orang tidur, ketenangan menyelimuti, dan Allah yang Maha Mulia dengan Kebesaran-Nya serta Keagungan-Nya turun ke langit dunia dan doa dikabulkan. Dan untuk mengulang hafalan dan membaca adalah di malam hari. 

6. Memilih yang akan dihafal 
Sebaik-baik amalan ialah amalan yang selalu berkesinambungan walaupun sedikit dan janganlah sekali-kali engkau membebani dari dari sesuatu di luar batas kemampuan. Mulailah menghafal dari juz 30 atau juz 29 atau juz 28, setelah itu silahkan mulai dari juz 1 dan seterusnya. 

7. Memilih makanan dan minuman 
  • Anggur kering di pagi hari 
Al-Hasyimi berkata, “siapa saja yang ingin menghafal, maka hendaklah ia makan anggur kering, khususnya yang berwarna kemerahan dan sungguh telah banyak manusia yang mencobanya, dan memang ia adalah simbol bagi hafalan.” 
  • Air zam-zam
Rasulullah SAW bersabda, “Air zam-zam itu tergantung dengan niat peminumnya.” 
  • Susu sapi 
Ali Radhiyallahu Anhu berkata, “Hendaklah engkau mimum susu sapi, karena ia memberi ketabahan hati serta menghilangkan lupa.”
  • Madu 
Az-Zuhri Rahimahullah berkata, “Hendaklah engkau mengomsumsi madu, karena bagus untuk hafalan dan madu adalah obat bagi manusia.” 
  • Ikan segar 
Dr. Hassan Syams Basya berkata, “Di dalam ikan terdapat vitamin-vitamin yang dapat memperkuat otak.” 
Abu Ali Shalih bin Muhammad Al-Baghdadi ketika ditanya tentang obat hafalan, di berkata, “Tidak ada, melainkan watak yang kuat, semangat, rajin melihatnya, dan banyak belajar.” Hingga perkataannya, “Seandainya hafalan itu didapatkan dengan obat atau pengobatan, maka para raja akan mengalahkan kita. Akan tetapi, ia adalah sifat alami dan watak yang kuat. Barangsiapa yang mempunyai tabiat untuk menghafal, maka apapun yang ia makan tidak akan merusak hafalannya dan barangsia yang mempunyai tabiat untuk hal lain, maka tidaklah bermanfaat baginya pengobatan dan obat-obatan. 

CATATAN PENTING 
  • Menghafal tidak harus hafal 
Allah memberi kemampuan dan mengingat yang berbeda-beda pada setiap orang. Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yang sudah kita angendakan. Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar-benar hafal. Tapi ingat, juga bukan untuk ditunda-tunda. Habiskan saja durasi menghafal secara ‘pas’. 
  • Pastikan ayatnya bertajwid 
Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita. Bacaan tidak bertajwid yang ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki dikemudia hari. Jangan dibiasakan otodidak dalam hal apapun yang berkaitan dengan al-Qur’an.
  • Perbanyaklah mendengar bacaan dari kaset rekaman al-Qur’an
  • Bacalah hafalanmu di dalam sholat fardu dan sunnah
  • Jika engkau mendapatkan kesulitan dalam menghafal, maka gunakanlah cara “Al-Katatib (klasikal)” Yakni engkau menulis dengan tanganmu agar semua inderamu ikut serta dalam menghafal.
  • Bacalah al-Qur’an dengan suara yang keras. Karena sesungguhnya apa yang di dengar oleh telinga lebih melekat di dalam hati.
  • Khatamkan al-Qur’an setiap bulan 
Al-Qur’an al-Karim terdiri dari 30 juz, setiap jus berjumlah 10 lembar, dan setiap lembarnya ada dua halaman, maka dalam satu juz terdapat 20 halaman. Telah diketahui bahwasanya dalam tahun hijriyah ada 12 bulan, dan biasanya setiap tahun terdiri dari 6 bulan yang masing-masing berjumlah 30 hari, dan 6 bulan yang masing-masing berjumlah 29 hari. 
Jika satu bulannya hanya terdiri dari 29 hari, maka engkau dapat menggantikan satu hari dengan membaca setiap hari jum’at sebanyak 5 halaman. 
Jika engkau dapat membaca 2 lembar setiap sebelum sholat fardu atau setelahnya, maka jumlahnya setiap hari adalah 10 lembar atau 20 halaman, dan ini sempurna satu juz. 
  • Kami yakin ada yang tidak setuju dengan uraian di atas. Pro-kontra hal yang wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan. Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama-lama berkutat dalam mencari metode menghafal yang cocok dan pas. Percayalah, satu metode itu untuk satu orang. Si A cok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y. Yakini saja sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu peneladanan pada sunnah nabi bukan penerapan pada suatu metode. 

 

NETWORKEDBLOGS

MITRA LINK

WIDGEO

    blog-jasri.blogspot.com-Google pagerank,alexa rank,Competitor

TUKAR LINK

SAHABAT

al-Ilmu Naafi' © 2012 | Template By Jasriman Sukri