Sesunggunya kekayaan bukanlah terletak pada banyknya harta benda yang dapat dikuasai ataupun banyknya uang yang dimiliki. Karena keinginan, ambisi dan nafsu, tidak pernah ada puasnya. Seberapa banyak pun harta benda yang telah dimiki, tetapi jika hati tetap merasa kurang, maka sejatinya ia adalah orang yang miskin.
Karena itu, sesungguhnya kekayaan terletak di dalam hati. Biarpun harta benda atau uang yang dimiliki hanya sekedar cukup untuk makan dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi jika hati sudah merasa cukup dengan semua itu, niscaya ia adalah orang yang paling kaya di dunia ini. Ya, kuncinya adalah kekanyaan hati.
Firman Allah, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahka hartanya di jalan Allah adalah seperti sebuah benih yang menumbuhkan tujuh bulir, tiap-tiap bulir berisi seratus biji, Allah melipat gandakan bagi siapa yang dikehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261). Di dala surah yang lain Allah berfirman, “Adapun orang-orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) da bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (QS. Al-Lail: 5-7).
{ 0 Comment... Skip ke Box Comments }
Post a Comment