ALKISAH, pasar baghdad yang merupakn tempat ramai orang berdagang, tiba-tiba menjadi heboh gara-gara celotehan abu nawas. “kawan-kawan, hari ini saya membenci pekara yang haq, tetapi menyenangi yang fitnah. Hari ini saya menjadi orang yang kaya, bisakah lebih kaya dari Allah.
Melalui celotehnya, Abu nawas ingin mengajarkan tiga hal pokok yang harus kita yakini dalam hidup. Kebanyakan manusia itu membenci sesuatu yang haq (benar, pasti terjadi), padahal mereka tidak akan pernah bisa menghindarinya. Karena itu, tidak ada jalan lain bagi manusia kucuali harus senantiasa mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya perkara yang haq tersebut dengan baik. Bukankah kematian adalah haq, surga dan neraka adalah haq, dan kehidupan akhirat pun haq? Lalu, apa yang telah kita persiapkan untuk menyambutnya?
Kehidupan dunia dengan segala kemerlapnya tidak lain adalah ujian (fitnah) dariAllah. Orang yang tergoda oleh gemerlap dunia, kemudian ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengejar kehidupan duniawi, niscaya dialah orang yang akan celaka. Mengapa? Karena dunia dengan segala gemerlapnya hanyalah kemnikmatan yang semu dan menipu. Ia adalah sesuatu yang fana, yang akan segera dalam sekejap mata. Allah berfirman “Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah yang memperdayakan.” (QS. Al-Imron: 185) firman-Nya yang lain, “Dan tidaklah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa, maka tidaklah kamu memahaminya?” (QS. Al-An’am: 32)
Allah itu tunggal, Maha Esa. Dia tidak beranak dan diperanakkan. Karenanya, jika ada orang yang mengatakan bahwa Allah itu beranak dan diperanakkan, atau menyatakan bahwa ada tuhan lain selain Allah, maka ia terjun dalam perbuatan syirik. Lihat surah al-Ikhlas ayat 1-4.
Mengenai lebih kaya dari Allah, Abu Nawas berkata, “Saya lebih kaya dari Allah, karena saya mempunyai anak, sedang Allah tidak mempunyai anak, sedang Allah tidak beranak dan diperanakkan.”
{ 1 Comment... Skip ke Box Comments }
Subhanallah, menyentuh sekali kisahnya gan! =D
Post a Comment