Membaca Dapat Menyehatkan Tubuh

Hanya dengan membaca satu buku atau sebuah koran perhari bisa bikin tubuh sehat sampai tua. Sebab membaca bisa menjaga kemampuan kognitif dan saraf agar tak menurun.
Seorang fisioterapi dari Germany's Society for Gerontology and Geriatrics, Manfred Gogol mengatakan bahwa membaca merangsang pertumbuhan sinaps, penghubung antar saraf. Membaca juga membuat daya imajinasi dan kreativitas seseorang terjaga.
"Hal ini jelas merupakan aset yang sangat berharga di saat tua. Apalagi kaum lansia memiliki berbagai masalah yang menyebabkan diri mereka sangat tergantung pada orang lain," ucap Gogol seperti dikutip dari situs indiavision.
Membaca juga bisa meningkatkan konsentrasi. Konsentrasi bisa mencegah kaum lansia dari kepikunan. Hal tersebut penting mengingat kaum lansia identik dengan kepikunan.
Gogol menyarankan agar seseorang mulai membaca tiap hari. Jika sebuah novel dirasa terlalu berat, pilih saja bacaan ringan seperti kumpulan cerpen atau bahkan sebuah koran.

Sehat Dengan Menikah

Pria yang ditinggal cerai atau mati pasangannya akan cenderung lebih sehat bila dia menikah lagi.
Temuan oleh Harvard University ini didasarkan pada penelitian yang mempelajari efek pemutusan perkawinan pada laki-laki, baik melalui kematian sang istri atau perceraian.
Studi ini melibatkan lebih dari 40.000 pria berusia antara 40 sampai 75 dan dilakukan sejak tahun 1986 sampai 1994.
Peneliti mencatat kondisi setiap peserta setiap empat tahun sekali berdasarkan status perkawinan, diet, olahraga dan kesehatan secara keseluruhan.
Hasilnya ditemukan kalau pria yang ditinggal istrinya akibat meninggal atau perceraian mengonsumsi alkohol lebih banyak dan mengurangi asupan sayuran dalam makanan.
Kondisi ini berkebalikan dengan perempuan. Perempuan cenderung meningkatkan asupan sayur mereka dan mengurangi jumlah alkohol ketika sudah bercerai.
Di sisi lain, pernikahan juga bukan sepenuhnya kabar baik untuk kaum pria. Peneliti mengatakan bahwa priayang menikah lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan dan berkurangnya waktu untuk berolahraga.
Tetapi secara keseluruhan, para peneliti percaya menikah tetap memberikan manfaat besar untuk kesehatan pria. Hanya saja, dokter dan ahli kesehatan lainnya harus mengambil alih tugas edukasi untuk para pria agar tidak mengubah pola diet yang sudah dijalankan atau perilaku kesehatan lainnya meski sudah menikah. 

Dibalik Kematian Ada Kehidupan



Di dalam salah satu hadits Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita, “Perbanyak ingat akan sesuatu yang memisahkan nikmat yaitu mati”. Lewat hadits ini diceritakan oleh Rasulullah SAW untuk memperbanyak ingat akan mati, kenapa Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk memperbanyak ingat akan mati?
Yang pertama, karena mati adalah kepastian “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati” (QS. 3 Ali Imran : 185). Setiap yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian, bagaimanapun kemajuan telah dicapai orang, dibidang teknologi kedokteran dan farmasi ditemukan obat-obat yang bisa menyembuhkan penyakit perenggut nyawa, mati tetap akan datang menemui kita. Dengan tegas disebutkan di dalam Al-Qur’an:
Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh” (QS. 4 An nisa : 78).
Itulah sebabnya orang-orang bijak sering mengatakan yang disebut hidup itu adalah antrian untuk mati.  Kita berada pada antrian itu, kalau hari ini masih tetangga kita, kemarin masih tetangga kita, besok masih tetangga kita, maka pada gilirannya mati akan datang menemui kita kemudian.
Kedua kenapa Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk memperbanyak ingat akan mati, karena mati datangnya tanpa pemberitahuan, kalau ada orang mengatakan sakit adalah tanda akan mati bisa benar bisa tidak, terlalu banyak pengalaman umat manusia yang berbulan-bulan dirawat di rumah sakit dokterpun sudah angkat tangan, tak sanggup lagi untuk mengobati, kemudian oleh keluarganya di bawa pulang sampai ke rumah diberinya obat-obatan kampung lalu ia sehat dan segar kembali. Tetapi tidak sedikit pengalaman umat manusia yang paginya orang itu masih berolah raga, masih ngobrol bersama kita, jam 12 siang kita diberitahu dia meninggal dunia.
Saya punya satu pengalaman yang sangat menarik seminggu sebelumnya kawan itu datang menemui saya, seminggu setelah itu saya diberi tahu telah meninggal dipagi hari dia bangun untuk melaksanakan sholat Subuh, ketika turun dari tempat tidurnya, kakinya terpeleset jatuh dan kemudian dia meninggal. Saudaranya diberi tahu, dokter dipanggil untuk memastikannya ketika diperiksa oleh dokter, dokter mengatakan ternyata bapak sudah tidak ada lagi. Kakaknya yang paling tua mendengar adiknya meninggal, kemudian dia peluk adiknya kuat-kuat, karena kakaknya memeluk adiknya cukup lama, maka saudaranya mencoba mengangkat dan ternyata diapun meninggal pada saat itu. Sehingga hari itu menguburkan dua orang kakak beradik yang meninggal tanpa diawali dengan sakit.
Ini menggambarkan kematian merupakan rahasia Allah sepenuhnya, kenapa Allah merahasiakan kematian seseorang agar orang itu senantiasa siap untuk menghadapi kematian. Dan orang yang dikatakan siap menghadapi kematian hanyalah mereka yang siap bekal untuk kembali kepada Allah dan bekal menghadapi kematian, disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an :
Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah taqwa” (QS. 2 Al Baqarah : 197)
Itulah sebabnya kenapa Rasulullah SAW memerintahkan agar kita banyak mengingat akan mati, karena mati adalah suatu kepastian, mati datangnya tanpa pemberitahuan.
Yang ketiga kenapa Rasulullah SAW memerintahkan agar kita ingat akan mati, karena dibalik kematian ada kehidupan dan kehidupan itu sangat berbeda dengan kehidupan dunia sekarang ini. Di dalam Al-Qur’an dengan tegas Allah berfirman :
 “Dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS. 32 As-Sajdah : 5)
Satu hari kehidupan akhirat lamanya sama dengan 1000 tahun kehidupan di dunia na’udzubillahi min dzaalik kalau ada orang lantaran dosa kesalahannya kemudian kata Allah sebelum engkau masuk ke dalam surga engkau harus masuk terlebih dahulu ke dalam neraka satu hari, maka satu harinya di neraka kalau dihitung dengan harinya dunia  sama dengan 1000 tahun, bagaimana dengan orang yang harus masuk nerakanya selama satu tahun berarti dia akan berada di dalam neraka selama 365.000 dalam hitungan dunia, bagaimana orang yang masuk nerakanya 50 tahun berarti dia akan berada di neraka selama 50 x 365 x1.000. Ini yang digambarkan Allah di dalam Al-Qur’an:
 “Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu masuk surga, hingga unta masuk kelubang jarum” (QS.7 Al A’raf : 40).
Itulah sebabnya mengapa Rasulullah SAW memerintahkan agar kita memperbanyak mengingat mati, karena mati adalah suatu kepastian, mati datangnya tanpa pemberitahuan, dibalik kematian ada kehidupan dan kehidupan itu sangat berbeda dengan kehidupan dunia sekarang ini,
Di dalam hadits yang panjang Rasulullah SAW mengisahkan tentang dua model manusia akan ditanya oleh Allah, kalau manusia itu adalah manusia yang baik maka ketika dia menghadapi sakaratul maut kata Rasulullah SAW akan datang malaikat penjaga surga dia duduk dekat orang yang sedang sakarat kemudian tidak lama setelah itu datang malaikat maut dan malaikat itu duduk dekat kepala kemudian malaikat maut memanggil menyeru ruh yang ada di dalam jasad dengan panggilan indah
Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku” (QS. 89 Al Fajr : 27-30)
 Allah katakan pada malaikat tempatkan dia di ‘Iliyyin “surga yang paling tinggi” dan kembalikan ruh ke dalam jasad yang ada dikuburnya, kemudian datang dua malaikat Munkar dan Nakir bertanyamanrrabbuka, mannabiyyuka, man diinuka, man imamuka? Orang itupun menjawab dengan lancarnya kemudian Allah bukakan pintu menuju surga.
Tetapi sebaliknya kata Rasulullah SAW yang dihadapi sakaratul maut itu orang jelek kerjanya munkar dan maksiat dia tidak pernah melaksanakan perintah Allah maka yang datang adalah malaikat penjaga Neraka, dan ketika malaikat maut datang duduk di dekat kepala orang itu tidak ada lagi panggilan yang menyenangkan tidak ada lagi seruan yang melapangkan, justru malaikat mencabut orang itu dengan paksa dengan seluruh kekuatan yang dimiliki. Karenanya kalau kita melihat ada orang yang mengehembuskan nafasnya yang terakhir dengan meronta-ronta menjerit-jerit na’udzubillah jangan-jangan ini adalah sebuah gambaran dia adalah orang yang tidak baik malaikat mencabut nyawa dengan paksa.
Itulah sebabnya kenapa Rasulullah SAW memerintahkan kita agar kita memperbanyak ingat akan mati karena mati adalah suatu kepastian, mati datangnya tanpa pemberitahuan, dibalik kematian ada kehidupan dan mati bukan akhir sebuah perjalanan. Siapa saja yang selalu ingat bahwa dirinya akan mati, selalu ingat bahwa dibalik kematian dia harus pertanggung jawabkan semua yang dia lakukan sekecil apapun di muka bumi ini. Maka pastilah orang itu akan menjadi orang yang baik, atau sholeh dan akan menjadi orang yang amanah, disiplin, menjadi orang yang manfaat untuk dirinya, keluarganya, dan masyarakat bangsa dan negara.
Tapi sebaliknya manakala orang itu lupa dirinya akan mati, lupa bahwa dibalik kematian itu ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh diri kita, na’udzubillah boleh jadi orang itu akan menjalani hidup semau dia tanpa aturan apalagi aturan yang sudah digariskan oleh agama.





Mengucapkan Natal adalah haram

Menjelang 25 Desember, gema natal mulai terasa di mana-mana untuk memeriahkan Natal, mereka juga mencari dukungan segelintir orang dari kalangan agama lain yang mereka pandang punya pengaruh. Narwastu (Majalah Kristiani bulanan) edisi Desember tahun 2004, menampilkan wawancara dengan Drs. H. Abu Bakar, Wakil Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama MUI Pusat. Petikan statement Abu Bakar Berbunyi,"Umat Islam Boleh Ucapkan Selamat Natal" ini kemudian dipampang di sampul depan. 

Dalam wawancaranya, Abu Bakar mengatakan,"Pada dasarnya, hubungan dasar antarmanusiawi itu sepanjang tidak menyentuh masalah akidah, boleh mengucapkan selamat natal. Memberi ucapan selamat Natal Itu tidak menyangkut akidah. Saya beberapa kali mengikuti acara ritual. Sebelum masuk ritual yang sifatnya seremonial, kita ikut. Begitu ritual, ya berhenti. sudah bagus itu."(Halaman 30).
 
Satetement tersebut telah melanggar fatwa MUI tentang haramnya perayaan Natal bersama. Pada masa Buya Hamka, tanggal 1 Jumadil Awal 1401 H bertepatan dengan 7 Maret 1981 M, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengeluarkan fatwa tentang perayaan Natal bersama. Dalam fatwa itu disebutkan, perayaan Natal bersama banyak disalahartikan oleh umat Islam dan disangka sama dengan umat Islam merayakan Maulid Nabi besar Muhammad saw. Sehingga ada sebagian orang Islam yang mengikuti perayaan natal, bahkan turut serta dalam kepanitiaan Natal. Padahal perayaan Natal bagi orang-orang Kristen adalah merupakan ibadah (Mahdhah/ritual).

Agar umat Islam mendapat petunjuk jelas tentang hukum Perayaan Natal bersama dan agar tidak mencampuadukkan Akidah dan ibadahnya dengan akidah dan ibadah agama lain, MUI menyatakan bahwa mengikuti acara natal bersama bagi umat Islam hukumnya haram. MUI juga menganjurkan agar umat Islam tidak mengikuti kegiatan-kegiatan Natal, agar tidak terjerumus pada perbuatan syubhat dan larangan Allah.
Dasar hukum fatwa MUI tersebut antara lain: al Qur’an surat (49:13),(31:15),(60:8),(109:1-6),(19:30-32),(5:75),(2:285),(5:72-73),(9:30),(5:116-118), dan lainnya.

Selamat Natal Melecehkan Yesus
Tidak ada yang dapat memastikan tanggal berapa Yesus dilahirkan ke dunia. Akibatnya, umat kristen banyak yang menolak tanggal 25 Desember sebagai hari ulang tahun kelahiran Yesus. Dengan sendirinya, tanggal perayaan natal di kalangan Kristiani pun berbeda-beda, yang satu sama lainnya saling menolak.
Ephiphanius dan Gereja Orthodox Timur merayakan tanggal 6 Januari. Gereja Armenian merayakan tanggal 19 Januari. Clement Alexander merayakan tanggal 20 April. Sedangkan kelompok lain lagi, merayakan tanggal 20 Mei.

Dr. J.L. Ch. Abineno menjelaskan,"Gereja-gereja merayakan Natal pada tanggal 25 Desember. Kebiasaan ini baru dimulai dalam abad ke-4. Sebelum itu Gereja tidak kenal perayaan Natal. Gereja tidak tahu pasti kapan "pada hari dan tahun ke berapa" Yesus dilahirkan. Kitab-kitab Injil tidak memuat data-data soal itu. Dalam Lukas pasal 2 dikatakan bahwa pada waktu Yesus dilahirkan, gembala-gembala sedang berada di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam (ayat 8). Itu berarti Yesus dilahirkan antara bulan Maret atau April dan November," (Buku Katekisasi Perjanjian Baru, Halaman 14). 
Jelaslah, bahwa Yesus tidak lahir di bulan Desember. Karena itu, mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristen yang merayakan kelahiran Yesus tanggal 25 Desember adalah pelecehan terhadap sejarah kelahiran Yesus.

Kristen pun Menolak Natal
Kristen sekte Advent sama sekali tidak merayakan natal. Kalangan penolak perayaan Natal ini memiliki banyak argumen, antara lain: pertama, Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember. Tidak ada orang yang mengetahui apa-apa mengenai hari kelahirannya. Jika Tuhan menginginkan manusia untuk merayakan kelahiran Yesus, Dia pasti memberitahu kapan Yesus dilahirkan. Jika Tuhan merencnakan supaya manusia memperhatikan hari lahir Yesus, Dia tidak akan menyembunyikan tanggal sebenarnya.

Kedua, Tuhan tidak memerintahkan manusia untuk memperingati Kelahiran Yesus, baik melalui Alkitab maupun melalui pernyataan Roh. Orang-orang Kristen pada abad pertama yang medapat pengajaran Petrus dan Paulus dan rasul-rasul lain tidak pernah memperhatikan hari Natal. Paulus dan Yohanes tidak pernah memperhatikan hari Natal. Tidak ada hari Natal pada saat itu.

Ketiga, tradisi Natal mengadopsi tradisi kafir. Orang Romawi sekitar abad ke-10 hingga 7 sebelum Yesus lahir (Sebelum Masehi) merayakan hari lahirnya Dewa Matahari yang diperingati tiap tanggal 25 Desember dengan sebutan ‘Saturnalia’. Ketika Byzantium berkuasa, kaisar Konstantinus Agung (Constantine the Great) mengkonversi Kristen sebagai agama negara, dengan mengadopsikepercayaan masyarakat (termasuk tradisi natal) agar pengikutnya tetap menjadi Kristen dan nilai-nilai kekristenan bisa diterima dengan baik tanpa konflik. Tradisi ini berlalu sepanjang tahun, hingga tahun 355 M, Liberius, seorang Bishop Katholik, memproklamirkan tanggal 25 Desember sebagai hari perayaan Natal kelahiran Yesus Kristus, yang menggantikan perayaan lahirnya Dewa Matahari.

Jadi, Natal adalah hari raya umat kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal begitu penting bagi mereka. Karena ia adalah hari lahirnya tuhan dan juru selamat mereka. Sementara dalam Islam, keyakinan bahwa Nabi Isa adalah tuhan adalah sebuah bentuk kekafiran yang nyata (QS al Maidah:72). Dalam Islam, mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani yang merayakan kelahiran tuhan mereka berarti mengucapkan selamat atas kekafiran mereka. Patas jika MUI menyatakan haram.

Lain Kristen Lain Pula Islam
Dalam Islam, Isa itu dilahirkan pada saat Musim berbuah Kurma di Palestina bukan pada musim dingin. Allah menjelaskannya dalam al Qur’an secara tersirat pada surat Maryam ayat 16-36. Di dalam al Qur’an itu diterangkan, bagaimana Nabi Isa dilahirkan di bawah pohon kurma, ketika Siti Maryam lapar pasca melahirkan, malaikat Jibril meyuruh Siti Maryam untuk menggoyangkan pohon Kurma, lalu siti maryam memakannya. Jelas, dalam al Qur’an dinyatakan Nabi Isa dilahirkan Ketika masa-masa panen kurma di Palestina, yang biasanya musim panen kurma itu dimulai akhir bulan september sampai awal bulan oktober. Jika, seandainya ada yang mengucapkan selamat Natal kepada Umat Kristen pada tanggal 25 Desember, berarti mereka mengingkari surat Maryam ayat 16-36 tersebut. Oleh sebab itu haram hukumnya umat Islam mengucapkan Natal kepada mereka.

Jika kita sudah mengingkari ayat-ayat Allah, berarti kita juga sudah mengingkari al Qur’an, Kalau kita sudah mengingkari al Qur’an kita juga mengingkari adanya utusan Allah, yaitu Rasulullah dan kitapun bisa menjadi mengingkari adanya Allah apabila kita mengingkari ayat-ayat Allah. Oleh karena itu, bukankah sebaiknya kita tak usah mengucapkan selamat natal.
Allah berfirman, dalam surat an Nuur ayat 15-19:
"(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikitpun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar. Dan mengapa kamu tidak berkata ketika mendengarnya,"Tidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar. Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali mengulangi seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang beriman, dan Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(24:15-19)
Kalau seandainya masih ada yang memaksa, ucapkanlah," Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku." (QS al Kafiruun:6)

 

NETWORKEDBLOGS

MITRA LINK

WIDGEO

    blog-jasri.blogspot.com-Google pagerank,alexa rank,Competitor

TUKAR LINK

SAHABAT

al-Ilmu Naafi' © 2012 | Template By Jasriman Sukri